Lifestyle

Jadi “Jembatan” Indonesia-Jepang, Penerjemah Tersumpah Zenzia Sianica Ihza Raih Penghargaan

MILEZONE.ID- Bertempat di Kedutaan Besar Jepang  untuk Indonesia di Jakarta, Kamis, (13/6),  pengusaha muda Indonesia Zenzia SianicaIzha mendapatkan penghargaan dari Kepala Perwakilan Luar Negeri untuk Reiwa 6 (paruh) pertama. Penghargaan diberikan langsung oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E Masaki Yasushi.

Selain kepada Zenzia, penghargaan yang sama juga diberikan kepada dua warga negara Indonesia lainnya yaitu Lussy Novarinda Ridwan (Ketua Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia/AGBJI) dan Watanabe Tsuyosi (Ketua Palembang Japan Club).

Sedangkan untuk kategori kelompok, penghargaan diberikan kepada Perhimpunan Alumni dari Jepang PERSADA Jawa Barat dan Perkumpulan OISCA Indonesia.

Malam pemberian penghargaan dihadiri juga oleh sejumlah tokoh antara lain pakar hukum yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM Prof. Yusril Ihza Mahendra, mantan anggota DPR RI yang juga mantan Duber RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendera, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Zenzia Sianica Ihza merupakan putra dari Yusron Ihza Mahendra, adik kandung Yusril Ihza Mahendra. Yusron adalah putra Indonesia yang lama bermukim di Jepang.

Lulus dari FISIP Universitas Indonesia pada 1986, Yusron hijrah ke Jepang untukbelajar di Universitas Tsubuka sampai meraih gelar Master dan akhirnya meraih gelar doktor politik ekonomi internasional di universitas yang tersebut.

Di Jepang, Yusron sempat menjadi pengamat ekonomi Asia Timur di televisi NHK, peneliti di Tsubuka Advanced Alliance, dan koresponden Harian Kompas.

Mengikuti sang ayah, Zenzia juga bermukim di Jepang dan menyelesaikan SD dan SMP. Seperti ayahnya, Zenzia banyak mendalami Bahasa, budaya dan ekomoni Jepang. Ia sangat fasih bahasa Jepang.

Penghargaan diberikan Pemerintah Jepang karena Zenzia dinilaiberjasa dalam memperat hubungan persahabatan dan saling pengertian antara Jepang dengan Indonesia.

Zensia yang lahir di Belitung, Provinsi Bangka Belitung, 7 Maret 1986 ini merupakan WNI termuda yang menerima penghargaan dari Pemerintah Jepang.

Zenzia merupakan penerjemah dalam Bahasa Indonesia-Jepangberdasarkan SK Kemenkum HAM yang dutetapkan pada 5 Oktober 2022.

Selain itu, Zenzia juga merupakan presidendirektur PT Ihza Integreted Consulting (IIC), perusahaan yang didirikannya pada 2015. PT IIC adalah perushaan yang bergerakdi bidang konsultan dengan semua kliennya warga negara Jepang, baik individu maupun badan usaha.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, Zenzia dan perusahaan yang dipimpinnya menerjemahkan berbagai dokumen resmi penting dari Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia atau menerjemahkan
dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Jepang.

Dokumen tersebut dipergunakan di wilayah Negara Republik Indonesia maupun di Jepang. Proses penerjemahan dilakukan dengan menjaga keakuratan, kejelasan, dan kebenaran isi dokumen asli. Selain melakukan penerjamahan dokumen, Zenzia dan IIC juga melakukan interpreter kalangan bisnis dari Jepang yang datang ke Indonesia.

Zenzia mengatakan, dokumen-dokumen yang diterjemahkan adalah dokumen bisnis seperti perjanjian perusahaan atau perjanjian yang bersifatperorangan, Akta PKPS, TDP, SIUP, Akta Pendirian Perusahaan, ProfilPerusahaan, dan Laporan Audit Perusahaan.

Sedangkan dokumen non bisnis ataudokumen pribadi berupa paspor pribadi, akta kelahiran, ijzah, KTP, SIM, dan piagam penghargaan milik warga negara Jepang.

Menurut Zenzia, jumlah penerjemah tersumpah Bahasa Jepangdi Indonesia belum bayak meskipun kebutuhan SDM untuk itu tergolong tinggi. Dan dalam menjalankan perusahaannya, Zenzia selaku penerjemah tersumpang didampingi dua orang penerjemah tersumpah.

Dengan kapasitas sebagai penerjemah tersumpah, Zenzia merupakan “pintu penting” bagi individu maupun perusahaan-perusahaan dariJepang yang akan bekerja atau mendirikan usaha di Indonesia. Bukan hanya pada tahap awal, pada tahap operasional pun, Zenzia dan IIC selalu menjadi pendamping dari individu dan perusahaan-perusahaan Jepang.

“Bahkan untuk urusanr ekrutmen pegawai atau mencai mitra bisnis di Indonesia, mereka memerlukan rekomendasi kami,” ujar Zenzia.

Zenzia menambahkan, ia dan perusahaan yang dipimpinnya menjadi konsultan masalah hukum, perpajakan bagi para kliennya yang semuanya berasal dari Jepang.

Zen merasa bersyukur bisnisnya dapat berkembang dengan baikdan mendapat kepercayaan dari warga Jepang yang berbisnis di Indonesia. Keberhasilannya itu ia raih melalui perjalanan panjang dan ikhtiar untuk memahamisemua hal terkait dengan masyarakat Jepang.

Zenzia tidak mengklaim sebagaiyang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada para pebisnis dari negeri Sakura itu. Namun, ia selalu berusaha jujur dalam menghadapi dan memperlakukanpara kilennya.

“Satuprinsip yang sangat saya pegang, saya tidak boleh bohong. Kalau ada kekurangan atau ketidaksempurnaan, saya sampaikan kepada klien,” tandas Zenzia.

Selain di bidang bisnis, Zenzia juga aktif dalam urusan sosial masyarakat Indonesia dan masyarakat Jepang di Indonesia melalui Yayasan Jabat Hati.

Yayasan ini banyak melakukan kegiatan mempromosikan budaya Indonesia dan Jepang, pendidikan, dan sosial-keagamaan.

Zenzia berharap hubungan Indonesia dengan pemerintah Jepangdi bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto nanti akan lebih baiklagi, baik di bidang ekonomi maupun di budang budaya.

“Pertemuan Bapak Prabowo dengan Perdana Menteri Jepang H.E. Fumio Kishidia di Tokyo beberapa waktulalu menjadi tanda awal adanya peningkatan Kerjasama kedua negara,” pungkas Zenzia.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *